makam wali Gunugpring

masyarakat khusuk mendoakan para wali

suasanan makam Gunugpring
ZIARAH MAKAM WALI GUNUNG PRING MUNTILAN , MAGELANG
Gunungpring adalah sebuah desa sederhana yang berada tepat di jalur wisata Borobudur dan Yogyakarta. Masyarakatnya terbilang religius, sehingga kegiatan sehari-harinya nyaris tidak lepas dari ritual keagamaan. Beruntunglah desa ini ditakdirkan mempunyai sejarah yang kuat sebagai desa religius yang dikenal seantero Indonesia.
Keberadaan makam tokoh-tokoh agama hebat menjadi daya tarik para peziarah untuk datang dan bertamu. Inilah mengapa Gunungpring memasang mimpi untuk menjadi Desa Wisata. Masuk ke desa ini, kita akan menyaksikan sebuah gunung tempat berziarah yang tak pernah sepi pengunjung. Gunung inilah yang kemudian menjadi nama desa ini, Gunung Pring (bambu), karena gunung ini memang rimbun oleh bambu.
Di puncak gunung ini, terdapat beberapa makam wali (kyai) yang melegenda di kawasan Magelang, dan bahkan se-Jawa Tengah dan DIY. Beberapa orang di silsilah keturunan Kraton Yogyakarta juga disemayamkan di makam tersebut, menjadikan makam itu sebagai salah satu makam Kerajaan DIY. Baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2019/11/paket-wisata-ke-puri-maerokoco-semarang.html
keterangan di makam GunungPring
menapaki jalan hilir mudik peziarah di Gunugpring
MAKAM KYAI RADEN SANTRI
Untuk lokasi makam beliau berada di bukit Gunungpring. Terdapat juga beberapa para wali dan para ulama yang di makamkan di lokasi yang sama seperti Kyai H. Dalhar, Kyai Jogorekso dan lain – lain. Ketika berkunjung di makam ini, para peziarah harus melewati undak – undakan (anak tangga) di mana di sisi tangga ini banyak para penjual di toko – toko aneka oleh – oleh jenang, minyak wangi, salak, batik dan kerajinan tangan. Bertepat tanggal 1 Muharram di makam Gunungpring di adakan kirab, haul Kyai Raden Santri peringatan meninggalnya beliau yagn di isi dengan pembacaan ayat suci Al – Qur’an dan tahlil oleh para ulama dan kyai.
Riwayat penyebaran agama Islam di Magelang Jawa Tengah agaknya berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Sejumlah kisah tentang ulama yang dimakamkan di daerah ini menandakan Islam telah berkembang pada awal berdirinya Mataram Islam.
Salah satu jejak yang bisa ditengok saat ini adalah bukit yang terletak tak jauh di Muntilan. Di atas bukit berketinggian 400 meter di atas permukaan laut itu, terdapat makam Pangeran Singasari atau dikenal dengan Kiai Raden Santri, seorang ulama yang hingga kini makamnya ramai didatangi peziarah. Sesuai kondisinya, bukit itu bernama Gunungpring. Dalam bahasa Jawa, pring bermakna bambu. Desa tempat bukit berada pun bernama Gunungpring dan berjarak satu kilometer dari jalan raya Magelang-Yogyakarta.
Pangeran Singasari atau Kiai Raden Santri adalah salah satu putra Ki Ageng Pemanahan, pendiri kerajaan Mataram Islam. Berbeda dengan saudaranya, Panembahan Senopati, yang meneruskan memimpin kerajaan, Kiai Raden Santri lebih memilih menyebarkan Islam hingga pelosok daerah di Jawa Tengah.
Untuk mencapai makam Kiai Raden Santri, peziarah harus menapaki deretan anak tangga sepanjang setengah kilometer. Di kanan-kiri tangga, berderet kios yang menjajakan aneka makanan, pakaian, buku doa hingga perlengkapan ibadah. Makam itu berada dalam komplek bangunan pemakaman. Selain terdapat sebuah Musalla yang diberi nama Pangeran Singasari, dalam cungkup itu pun terdapat makam keturunan Kyai Raden Santri. Diantaranya adalah Kiai Krapyak III (keturunan ketiga), Kyai Haji Harun (keturunan keempat) dan Kiai Abdullah Sajad (keturunan kelima). baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2019/10/paket-wisata-ke-magelang-full-day-dari.html

menapaki tangga menuju ke makam Kyai Raden Santri
silsilah keturunan Kyai Raden Santri

bangunan yang modern dan tenang untuk kenyamanan peziarah Gunungpring
Paket Ziarah Wali 8 JOGJA MAGELANG “Gunung Pring” (3 Hari) Dari Jogja & Semarang
PAKET ZIARAH WALI 8 + MALIOBORO (3 HARI) dari Semarang
WA 08190 416 9982
SMS 081565 04380
IG @dreamgede_yk
0 komentar:
Posting Komentar