Mengunjungi beberapa tempat wisata di Klaten terbaru dan lagi hits di bawah ini. Seperti yang diketahui, Klaten merupakan salah satu daerah yang terkenal akan daya tariknya yang berlimpah. Daya tarik wisata Klaten sendiri bagi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri sudah tidak perlu diragukan lagi. Klaten memang memiliki banyak sekali destinasi wisata yang menarik terutama wisata sejarah yang mengandung edukasi. Sahabat DREAMGEDE TOUR TRAVEL Ada objek wisata di Klaten yang recommended untuk dikunjungi bersama keluarga maupun kerabat? Berikut ulasan lengkapnya.
Cari destinasi wisata pas lagi di Klaten? Ke Umbul Manten yang ada di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah ini. Eh, kamu tahu nggak kalau air dari umbul ini kerap diambil untuk siraman pengantin.
Terletak di tepi sawah, umbul ini berada di kawasan seluas 400 meter persegi dan dekat dengan permukiman penduduk. Adapun umbul utama berada di barat dan satu umbul lebih kecil di sebelah selatan. Satu kolam penampungan air buangan dijadikan wisata kuliner. Kalau kamu perhatikan, ada tujuh pohon beringin ukuran besar yang berdiri di sana. Ada yang masih hidup dan ada yang mulai lapuk karena sudah tua.
Menurut cerita leluhur, umbul itu sudah ada sejak berabad silam. Nah, pada zaman kerajaan Mataram Islam, tempat ini juga kerap digunakan untuk mandi. Di zaman keraton konon untuk mandi kerajaan. Sejak dulu ya dikepung pohon besar-besar karena di sekitar umbul dijadikan untuk lahan tanam sayuran karena air melimpah. Debit air di umbul ini memang melimpah. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2022/08/wisata-lintang-sewu-jogja-petunjuk-ke.html
bening adem suasana di umbul manten
Legenda Asal Nama Umbul Manten
Bagi Kamu yang sering jalan-jalan di Klaten, tentunya tidak asing lagi dengan objek wisata Umbul Manten. Destinasi satu ini cukup terkenal dengan cerita legendanya yang misterius, sehingga menarik rasa penasaran para wisatawan. Objek wisata yang terletak di Dusun Janti, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten ini menjadi salah satu andalan dan banyak dikunjungi wisatawan, baik dari lokal maupun luar kota karena panorama alam yang sangat indah. Penasaran kenapa tempat tersebut dijuluki Umbul Manten? baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/11/cari-nasi-kebuli-jogja-pesan-antar-nasi.html
Arti Kata Umbul Manten
Ternyata, penamaan tempat ini diambil dari cerita legenda masyarakat sekitar dan memiliki makna tersendiri. Disusun dari kata Umbul, yang diartikan sebagai mata air, sedangkan Manten sama dengan pengantin. Legenda yang beredar sejak zaman nenek moyang dan secara turun-temurun dipercayai oleh masyarakat setempat, menceritakan konon dahulu terdapat sepasang calon pengantin yang hilang di lokasi ini.
Tradisi Masyarakat
Dalam kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa, biasanya calon pengantin yang hendak melangsungkan pernikahan harus dipingit atau tidak diperbolehkan keluar rumah sampai waktu dilangsungkannya acara. Namun berdasarkan cerita, sepasang calon pengantin tersebut tak mengindahkan larangan dari orang tua dan tetap nekat keluar, sampai akhirnya mereka berdua hilang secara misterius hingga sekarang tidak ditemukan.
Konon ceritanya, kedua calon pengantin tersebut terpisah di tempat yang berbeda. Kalau perempuan hilang di Umbul Manten, sedangkan yang pria berlokasi disebelah baratnya yakni pemandian Pelem tepatnya beralamatkan di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/10/paket-wisata-jogja-paket-weekend-ke.html
Wisata Umbul Manten banyak dinikmati wisatawan karena keunikannya. Dimana kolam pemandian ini selain memiliki cerita legenda yang menarik, di sisi lain juga menyuguhkan pemandangan bernuansa alami.
Air pemandaian dari kolam ini sangat segar, bersih, jernih sebening kaca dan tidak bau, karena berasal dari sumber asli yang terus mengalir secara alami serta terbebas dari kaporit. Jadi Kamu tak perlu khawatir kalau berenang dengan durasi waktu lama, sudah pasti aman untuk kesehatan. Bukan hanya airnya yang menjadi daya tarik, suasana di wahana ini juga sangat sejuk meskipun Kamu berkunjung di siang hari, karena lokasinya dikelilingi pepohonan yang besar dan menjulang tinggi.
Suasana di wisata ini memang terkesan sangat alami, jadi layak jikalau banyak wisatawan mancanegara menjulukinya sebagai organic pool. Bukan hanya itu, banyak juga spot foto yang instagramable. Yakin Kamu Kamu nggak pingin berkunjung ke sini? Selain itu, Kamu juga dapat melakukan wisata kuliner. Ini karena, di sekitar lokasi wisata banyak terdapat warung makanan yang menjajakan dagangan cemilan khas Klaten dengan harga cukup terjangkau.
Tak cukup dari segi pemandangannya saja, Kamu juga bisa menyaksikan tradisi adat Padusan yang biasa dilakukan. Dimana para warga mandi di kolam dengan maksud mensucikan diri. Prosesi tersebut dilaksakan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/09/cari-big-screen-sewa-layar-murah.html
parit yang mengelilingi masjid sudah ada sejak kesultanan pajang
Mendatangi Masjid Agung Kauman yang ada di Dusun Kauman, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes. Masjid tua berarsitektur kental nuansa Jawa ini memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya ada parit dengan lebar sekitar 2 meter pada bagian depan dan samping masjid. PAKET WISATA KLATEN WA 081904169982
Menariknya lagi, mimbar yang ada di Masjid Agung Kauman tersebut masih asli, sesuai bentuk saat awal pembentukan. Terbuat dari kayu jati dengan ukiran pada sisi samping kiri dan kanan berupa motif binatang. Salah satunya berupa binatang gajah. Mimbar yang biasanya digunakan untuk khotbah setiap Jumat dan hari raya itu memiliki ukuran lebar depan 100 cm, panjang 150 cm, serta tinggi 220 cm. Mimbar itu diyakini berasal dari Demak yang merupakan pemberian dari Sunan Kalijaga. Konon mimbar datang sebelum masjid selesai dibangun.
Sekitar masjid merupakan kawasan hutan. Hal itu membuat parit yang dahulunya airnya mengalir itu diduga sebagai tempat semacam untuk wudhu sebelum memasuki masjid. Mengingat jamaah dahulu yang datang dari berbagai wilayah dalam kondisi kotor, sehingga membersihkan di parit tersebut. Dulu parit yang di depan masjid ini airnya mengalir Bahkan waktu dulu setiap kali ramadan selalu berenang di parit itu. Sebelum akhirnya mampet sehingga saat ini parit diberi ikan. Masjid Agung Kauman sendiri memiliki ukuran 10,50 meter x 10,15 meter pada bagian induk masjid. Memiliki 16 pilar penyangga yang terbuat dari kayu jati bertahan hingga saat ini. Sedangkan yang mengalami perubahan hanya bagian lantai saja yang menjadi keramik, sebelumnya berupa ubin.
Masjid Agung Kauman menjadi salah satu masjid tua yang masih mempertahankan arsitektur aslinya. Termasuk perlengkapannya yang paling lengkap di Kota Bersinar seperti keberadaan mimbar dan parit tersebut. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/08/cari-tempat-outbound-murah-di.html
makam sesepuh sekitaran masjid agung akuman klaten
Panembahan Rama merupakan turunan dari Kasultanan Pajang. Raden Kajoran atau juga disebut Raden Kajoran Ambalik atau Pangeran Rama, Panembahan Kajoran atau juga Kyai Kajoran adalah seorang ulama besar terkemuka dari Kajoran. Keluarga Kajoran adalah keluarga yang memiliki pengaruh besar serta memiliki hubungan perkawiasan dengan Keraton Mataram.
Dari gerbang masuk sudah tampak sebuah bangunan yang tidak lain adalah makam Panembahan Rama. Bangunan tersebut dikelilingi oleh makam-makam tua yang identitasnya sudah hilang karena tidak ada papan nama makam namun hanya batu yang berada diatasnya. Selain itu di kawasan ini juga terdapat papan dengan tulisan “Bangunan Cagar Budaya” juga pemugarannya. Akan tetapi untuk emmasuki makam Panembahan Rama tidak dizinkan sembarang orang yang mana ketika ingin masuk harus meminta izin keapda penjaga makam.
Di area sekitar makam adalah kotak hitam yang diatasnya telah ada bekas sesaji yang juga disebut dengan watu gilang atau batu gilang. Dari sejarah yang ada, Raden Kajoran telah menghimpun kekuatan guna menghancurkan Sunan Amangkarut I. Raden Kajoran sendiri dibantu oleh Pangeran Purbaya, Adipati Anom, Trunojoyo (menantu Raden Kajoran), Kraeng Galesung (Menantu Trunojoyo) yang juga merupakan pemimpin pelarian Makasar di Demang-Basuki yang dibantu oleh sebagian prajurit Mataram yang membelot guna mengadakan serangan ke Kraton Mataram. Pada pemberontakan Trunojoyo, Panembahan Rama terbunuh yang kemudian dimakamkan dikompleks pemakaman ini.
Dekat dari batu Gilang ada sebuah sendang yang digunakan untuk pemandian. Konon katanya di malam jumat, sendang tersebut digunakan untuk ritual gaib yakni “tapa kungkum”. Keadaan sendang ini memang cukup bersih serta terawat. Akan tetapi banyak yang kurang memanfaatkan sendang ini karena diperkampungan ini sendiri kebutuhan air sudah cukup melimpah.
Setelah dipugar keadaaanya tidak dikembalikan seperti semula. Entah mungkin kekurangan dana atau apapun namun lokasi Makam Panembahan Rama ini sebaiknya menjadi salah satu lokasi wisata sejarah atau religi yang turut diperhatikan oleh pemerintah. Semoga ada pembangunan untuk makam agar peziarah mudah aksesnya. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/06/cari-catering-murah-semarang-daftar.html
0 komentar:
Posting Komentar