Di gelaran Muktamar Muhammadiyah ada 3 hal yang penting untuk di catat : 1. Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah 2. Museum De Tjolomadu 3. Expo Muhammadiyah.
1. GELARAN MUKTAMAR MUHAMMADIYAH DAN AISYIYAH
Penutupan Muktamar Muhammadiyah ‘Aisyiyah ke-48 dilaksanakan malam Ahad (20/11) bertempat di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan menghadirkan sejumlah tokoh bangsa di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin.
Gelaran Muktamar Muhammadiyah ke-48 akhirnya berakhir. Berakhirnya sidang tertinggi Persyarikatan ini menjadi tanda awal baru perjalanan Persyarikatan ke depan. Dibacakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta memutuskan lima poin berikut ini :
- Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022 – 2027
- Menerima Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015–2022 dengan beberapa catatan.
- Mengesahkan Rancangan Program Muhammadiyah Periode 2022–2027 menjadi Program Muhammadiyah Periode 2022–2027
- Risalah Islam Berkemajuan
- Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsan, dan Kemanusiaan Global
Lima poin keputusan ini menjadi pegangan dan acuan kepemimpinan dan gerak organisasi Muhammadiyah lima tahun ke depan. baca juga : https://dreamgedejogja.blogspot.com/2024/02/wisata-ke-goa-jepang-parangtritis.html
Museum De Tjolomadoe Solo merupakan pabrik gula Colomadu yang didirikan atas kerjasama Belanda dengan Mangkunegara IV pada tahun 1861. Pembangunan pabrik ini menggunakan jasa arsitek terkenal asal Jerman bernama R. Kampf untuk membuat desain pabrik. Uniknya, nama Colomadu memiliki arti ‘gunung madu’. Harapannya pabrik ini akan menjadi pabrik yang menghasilkan gula melimpah atau menggunung. Proses pembangunannya pun cukup singkat, yakni hanya sekitar satu tahun dengan biaya fantastis. Meski begitu, pabrik gula ini diketahui memiliki perlengkapan paling modern saat itu, bahkan menjadi salah satu pabrik terbesar yang ada di Asia.
Fasilitas dan sumber daya terbaik, tahun pertama pabrik ini didirikan dapat menghasilkan 3700 kuintal gula. Kemudian, hasil produksinya diekspor hingga Singapura dan Bandaneira. Hal ini membuat Pabrik Gula Colomadu menjadi pengekspor gula terbesar kedua di dunia pada masanya. Saat Indonesia merdeka, pemerintah mengakuisisi pabrik ini yang sebelumnya dipegang oleh Belanda. Sayangnya, pada tahun 1998 terjadi krisis sehingga pabrik ini berhenti beroperasi selama 20 tahun lamanya. baca juga : https://dreamgedejogja.blogspot.com/2024/01/explore-magelang-wisata-magelang-yang.html
Tahun 2017, BUMN melakukan revitalisasi pabrik ini untuk dijadikan cagar budaya. Akhirnya pada tahun 2018, Museum De Tjolomadoe resmi dibuka untuk umum sebagai tempat wisata yang berisi berbagai alat-alat produksi pabrik, sejarah pabrik dan alat-alat antik lainnya. Bangunan De Tjolomadoe Solo yang unik dan antik juga menjadi salah satu daya tarik dari museum ini. Nah, jika kamu ingin berkunjung ke Museum De Tjolomadoe atau destinasi wisata lainnya di Solo, kamu bisa memanfaatkan fasilitas paket wisata Solo dari DREAMGEDE TOUR TRAVEL.
RUANGAN Pamer yang ada di De Colomadu
3 Pabrik gula ini dahulu menjadi pusat industri pengolahan tebu pada masa Hindia Belanda. Pabrik gula ini memiliki luas 1,3 ha (3,2 ekar) di atas lahan 6,4 ha (16 ekar). Pada tahun 1928, pabrik ini mengalami perluasan area serta perombakan arsitektur. De Tjolomadoe memiliki beberapa ruangan yang memiliki nama sesuai dengan nama asli ruangan saat berstatus sebagai pabrik gula. Stasiun Gilingan difungsikan sebagai Museum Pabrik Gula, Stasiun Ketelan sebagai area F&B, Stasiun Penguapan sebagai area Arcade, Stasiun Karbonatasi sebagai area Art & Craft, Besali Cafe sebagai F&B, Tjolomadoe Hall atau concert hall dan Sarkara Hall sebagai ruang serba guna. Area concert hall dapat menampung 2.000–3.000 . pengunjung dengan 520 tempat duduk penonton tersedia di area tribun hall. baca juga : https://dreamgedejogja.blogspot.com/2023/06/info-papan-bunga-duka-cita-jogja-bunga.html
Museum De Tjolomadoe adalah bekas pabrik gula yang terletak di Jalan Adi Sucipto No. 1 Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. Pabrik gula ini dialihfungsikan menjadi museum, pusat konvensi, dan kawasan komersial. Museum ini berjarak 5,4 km ke arah tenggara dari Bandara Internasional Adisoemarmo.
Muktamar Fair & MITE ini menjadi momen untuk mengakselerasi, memobilisasi, dan mengkapitalisasi ekonomi, inovasi, dan teknologi Muhammadiyah. Kita harapkan ke depan, kegiatan ini menjadi kegiatan sehari-hari dalam Muhammadiyah, yakni berekonomi, berbisnis, berinovasi, dan berteknologi. baca juga : https://dreamgedejogja.blogspot.com/2022/11/lcd-screen-jogja-lcd-screen-semarang.html
Kalau kegiatan ekonomi, inovasi, dan penguasaan teknologi dilakukan secara luas. Kegiatan dakwah juga akan lebih mudah untuk dilakukan. Lebih lanjut, Muhammadiyah akan makin meluas. Sehingga nanti Muhammadiyah akan menjadi organisai besar dan dapat diterima semua kalangan. EXPO Muhammadiyah karena menjadikan De Tjolomadoe sebagai tempat Muktamar Fair dan MITE. Untuk diketahui, ada sekitar ada 530-an stan bazar yang dibuka.
0 komentar:
Posting Komentar