Pintu Pasujudan di makam Sunan Gunung Jati
PULAU Nusa Gede, Panjalu, Ciamis
Assalamualaikum sobat Wisata DREAMGEDE TOUR TRAVEL, perjalana ziarah ke dua kami ada paket wisata religi dan ziarah ke makam para Waliullah di Tanah Jawa yang telah berjasa menyebarkan agama Islam yang paling di ridhoi Alloh SWT karena dengan keimanan Islam kita bisa selamat di dunia dan akhirat. Amien.
Ziarah makam tergolong tradisi yang sangat tua, barangkali setua kebudayaan manusia itu sendiri. Tradisi ini umumnya berhubungan erat dengan unsur kepercayaan atau keagamaan. Tradisi, unsur sosial budaya yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat dan sulit berubah bahwa dalam masyarakat pedesaan umumnya tradisi erat kaitannya dengan mitos dan agama. Menilik tempatnya, makam yang menjadi tujuan ziarah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makam keluarga dan makam keramat. Pada makam keluarga, misalnya makam orang tua, orang yang berziarah umumnya bertujuan untuk mendoakan arwah yang dikubur agar mendapat keselamatan atau tempat yang baik di sisi Tuhan. Jadi, manfaatnya bukan ditujukan untuk kepentingan orang berziarah, melainkan untuk kebaikan roh orang yang diziarahi. PAKET ZIARAH WALI WA 0819 0416 9982
Sedangkan pada makam keramat, aktivitas berziarah ke sana tampaknya memiliki tujuan atau motivasi yang beragam. Hal ini mengingat bahwa orang-orang yang berziarah ke makam keramat berasal dari berbagai daerah dan kalangan serta status sosial yang bermacam-macam. Bahkan untuk makam keramat yang besar, penziarah bisa berasal dari daerah yang sangat jauh, luar pulau, sampai luar negara. Ziarah diartikan sebagai kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia, misalnya makam. Dari pengertian ini, tampak bahwa yang dikunjungi dalam kegiatan ziarah bukan sembarang tempat, melainkan tempat yang dianggap keramat, misalnya makam WALI / HABIB.
Berikut ini Paket Ziarah wisata Religi kami :
1. MAKAM SUNAN GUNUNG JATI CIREBON
SUASANA Malam hari berziarah di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon
Makam Kanjeng Sunan Gunung Jati terletak di Jalan Raya Sunan Gunung Jati, Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Banyak peziarah yang berkunjung ke makam Kanjeng Sunan Gunung Jati. Pengunjung biasanya akan ramai memadati makam jika memasuki libur panjang seperti lebaran ataupun hari libur biasa seperti hari minggu dan juga hari libur nasional lainya. Bila Anda tertarik untuk berziarah ke makam Sunan Gunung Jati Anda bisa menggunakan biro perjalanan wisata ziarah atau bila ingin berkunjung secara pribadi bersama keluarga cukup mudah untuk menemukanya karena di sepanjang jalan di kota cirebon banyak petunjuk arah menuju makam Sunan Gunung Jati.
Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Seikh Syarif Hidayatullah, merupakan salah satu dari sembilan wali (Wali Songo) sebagai penyebar agama islam di Jawa Barat. Sunan Gunung Jati lahir tahun 1448 dan wafat tahun 1568 pada usianya yang ke 120 tahun, beliau merupakan keturunan bangsawan, ibunya adalah Nyai Rara Santang, puteri dari Prabu Siliwangi. Seiring berjalannya waktu tempat pemakaman beliau ramai dikunjungi para peziarah yang bertujuan mendoakan dan mengenang jasa-jasa beliau yang telah mengenalkan agama islam. Tempat ini tidak ramai dihari-hari tertentu saja seperti Jumat Kliwon, Maulud Nabi, dll. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2019/04/paket-wisata-religi-3-hari-di-jakarta.html
Peziarah akan disuguhkan dengan bangunan arsitektur campuran Jawa, Cina, dan Arab. Pada gapura dan atap bangunan adalah arsitektur Jawa berupa Limasan, dan juga ada ruangan bernama Balemangu Majapahit dan Balemangu Padjadjaran yang didalamnya terdapat hadiah yang dipersembahkan untuk Sunan Gunung Jati dari Demak dan Prabu Siliwangi. Bagian dinding bangunan dihiasi dengan hiasan indah kaligrafi huruf Arab. Guci, dan piring-piring keramik cantik arsitektur Cina tertempel didinding dengan berbagai ukuran dan tulisan serta gambar menjadi daya tarik tersendiri untuk dipandang. Setelah memasuki gapura, peziarah diminta untuk melepaskan sandal/sepatu demi kenyamanan dan kebersihan lingkungan makam.
Setelah itu mulai memasuki area bangunan menuju Pintu Pasujudan. Ditempat ini terlihat beberapa makam dan sangat banyak orang yang melakukan doa dengan khusyu menghadap Pintu Pasujudan. Silih berganti peziarah mengantri datang dan pergi dari Pintu Pasujudan ini. Tak jauh dari Pintu Pasujudan terdapat area makam dengan sebuah pintu bernama Lawang Mergu, terdapat tempat bakaran dupa besar dari kuningan dengan ukiran naga, dan beberapa tempat dupa lainnya. Disinilah tempat peziarah Tionghoa melakukan ziarah untuk Putri Ong Tien, istri Sunan Gunung Jati yang berasal dari Tionghoa/Cina. Itulah sebabnya banyak benda-benda dari Cina di area makam, Putri Ong Tien membawa banyak keramik dari Cina ke Cirebon. Walaupun umur benda-benda tersebut sudah ratusan tahun namun masih terpelihara dengan baik. Letak kelebihan dari Makam Sunan Gunung Jati dibanding tempat ziarah lainnya, terlihat jelas toleransi beragama antara kaum muslim dan Tionghoa. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2019/03/jalan-jalan-ke-klaten-wisata-umbul.html
Peninggalan perpaduan unik : Jawa, Arab , dan Tiongkok
Pintu menuju bukit Gunung Sembung itu sendiri ada 9 pintu, yaitu : 1 Pintu Gapura, 2 Pintu Krapyak, 3 Pintu Pasujudan, 4 Pintu Ratnakomala, 5 Pintu Jinem, 6 Pintu Rararoga, 7 Pintu Kaca, 8 Pintu Bacem, dan 9 Pintu Teratai. Katanya pengunjung hanya bisa masuk sampai pintu 5 saja, namun tidak menutup kemungkinan untuk sampai ke pintu 9, karena saya pun sampai ke pintu 9 yang sangat sepi dari peziarah..rasanya syahdu sekali bisa menikmati ketenangan dan berdoa dengan khusyu bersama guru dan anak-anak. Menuju Pintu 9 yang sedikit menanjak, sangat banyak makam-makam dari keturunan Sunan Gunung Jati, semakin dekat makamnya dengan wali maka semakin dekat pula kekerabatannya.
Ketika sampai di pintu 9 saya hanya dibagian luarnya saja, tidak masuk pintu Makam Sunan Gunung Jati karena kawasan ini tidak diperbolehkan untuk sembarang orang, hanya diperbolehkan untuk para keturunannya saja yaitu dari keraton beserta juru kunci. Kalaupun ada dari pihak luar yang bisa masuk, karena mendapat ijin dari pihak keraton dengan mahar jumlah tertentu, katanya sih sekitar 1-3 juta. Hal ini dikarenakan kawasan tersebut harus dijaga dan dirawat baik-baik karena banyaknya benda-benda berharga, jika orang bebas keluar masuk dikuatirkan benda-benda tersebut akan rusak dan hilang. Maharpun diperuntukkan untuk pemeliharaan area makam agar tetap terawat.
Disini kami semua khusyu berdoa, sesaat ada rasa ingin menangis namun saya tahan ketika pemimpin doa menyebutkan nama-nama Sunan Gunung Jati dan keturunannya, saya teringat orang-orang terdekat yang telah dulu meninggalkan saya untuk selama-lamanya. Setelah doa selesai kami kembali turun, dan satu persatu mendapatkan air dari Gunung Jati untuk diminum. Dan setelah itu saya berjalan-jalan santai memandangi satu persatu makam dan peninggalan-peninggalan yang ada disana.
Dari awal kedatangan hingga akhir melakukan ziarah saya merasa hati tentram, walau dimana-mana terdapat makam-makam kuno rasanya tak ada takut dan tak ada beban sedikitpun, karena niat saya memang hanya ingin mendampingi anak-anak dan berdoa dengan khusyu. Datanglah dengan niat yang baik untuk ziarah dan mendoakan arwah para leluhur, jangan punya niat lain yang dapat merusak aqidah dengan perbuatan syirik.
dermaga menuju Makam Panjalu
Selain menyajikan keindahan panorama alam berupa hamparan luas Situ Lengkong, hutan nusa gede yang alami serta udara yang sejuk. Di kawasan wisata tersebut, pengunjung bisa berwisata ziarah dengan mengunjungi makam Prabu Dipati Arya Kencana atau Borosngora.
Yaitu makam leluhur Kerajaan Galuh Panjalu yang pertama kali menyebarkan kerajaan islam di wilayah Panjalu dan Tatar Galuh Ciamis.
Yaitu makam leluhur Kerajaan Galuh Panjalu yang pertama kali menyebarkan kerajaan islam di wilayah Panjalu dan Tatar Galuh Ciamis.
Situ Lengkong, di daerah Panjalu, Ciamis, adalah danau alam yang indah dengan airnya yang bening. Namun, di balik keindahan itu, Situ Lengkong bukan danau biasa. Air yang bening itu berasal dari percikan air Sumur Zam-Zam Makkah. Pemerintah Kerajaan Panjalu pada masa lalu menetapkan larangan mengotori telaga ini. Tujuannya agar rakyat Panjalu senantiasa bersih dan suci. Roda pemerintahan Kerajaan Panjalu dikendalikan raja-raja yang arif dan bijaksana.
Selain itu, raja-raja Panjalu dikenal memiliki kesaktian yang tinggi. Riwayat Situ Lengkong sendiri terbentuk pada masa peralihan dari Sang Prabu Sanghyang Cakradewa ke Prabu Sanghyang Borosngora. Dua raja tersebut adalah paling termasyhur dalam sejarah Panjalu. Sewaktu di puncak tahta, Prabu Cakradewa dikenal pula sebagai raja yang lebih mementingkan kerohanian daripada keduniawian. Tak heran bila rakyat Panjalu hidup aman dan tenteram. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/12/paket-wisata-ke-banjarnegara-dari.html
NAIK KAPAL MENUJU MAKAM
Sejalan perkembangan zaman, Kerajaan Panjalu mengalami kemunduran. Hingga lama-kelamaan Panjalu hanya menjadi daerah kecamatan di sebelah utara Ciamis. Namun kemasyhuran tinggalan masa lampau masih tertanam. Pulau Nusa Gede yang dulunya keraton, kini adalah tempat dimakamkannya beberapa raja Panjalu. Sebagai tokoh yang dihormati, tak heran bila banyak yang menziarahi.
Untuk menuju makam Prabu Dipati Arya Kencana pengunjung yang datang terlebih dahulu harus menaiki perahu dayung mengelilingi Situ Lengkong Panjalu. Karena letak makam Boros Ngora itu ada di tengah-tengah pulau atau tepatnya di tengah hutan rimba Nusa Gede yang indah itu mengesankan kenyamanan bagi siapa pun yang tinggal di Panjalu.
baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/11/sewa-murah-panggung-seminar-wedding.html
baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/11/sewa-murah-panggung-seminar-wedding.html
Pulau Nusa Gede di tengah - tengah Danau Panjalu
PULAU Nusa Gede dilihat dari dekat
Selain ada yang sekadar mengunjungi Nusa Gede, ada juga wisatawan yang sengaja bermalam di kawasan Makam Prabu Dipati Arya Kencana. Selama berada di dalam kawasan mereka mendoakan Prabu dan menjalankan rutinitas seperti itikaf dan sholat, karena di dalam dilengkapi tempat wudlu.
Mbah Panjalu adalah penyebar ajaran agama Islam di wilayah Ciamis. Beliau juga lebih dikenal dengan nama Prabu Hariang Kencana. Sebagai umat Islam, sudah semestinya kita menapak tilasi bagaimana perjuangan beliau saat menyebarkan ajaran Islam. Dari sana kita bisa mengambil referensi untuk berdakwah saat ini atau juga untuk masa depan.
info sejarah Pemakaman Panjalu
Makam Prabu Dipati Arya Kencana
Prasasti Pemugaran Makam Panjalu
prasasti kuno di Makam Panjalu
Biasanya Para Peziarah pada bulan Mulud atau saat digelar acara Nyangku banyak wisatawan yang datang ke sini. Jumlahnya bisa mencapai ribuan. Selain Mulud, peningkatan wisatawan pun terjadi pada bulan Shawal atau setelah hari Raya Idul Fitri. Menyebut angka kunjungan wisatawan ke Situ Lengkong Panjalu dalam setiap tahun mencapai 300 ribu wisatawan.
Wisata Situ Lengkong Panjalu hingga banyak dikunjungi peziarah, setelah mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gusdur) pada sekitar tahun 2001 berkunjung sekaligus berziarah ke Nusa Gede Situ Lengkong Panjalu. Gusdur waktu itu beralasan dirinya berziarah ke makam Prabu Hariang Kencana, karena meyakani bahwa Sanghiyang Borosngora (Ayah Prabu Hariang Kencana) merupakan ulama pertama di Nusantara yang menyebarkan syiar Islam atau pada abad ke 7. Kunjungan Gusdur pada waktu itu benar-benar memberikan dampak positif terhadap angka kunjungan wisatawan yang berziarah ke Situ Lengkong Panjalu. Sampai saat ini banyak umat muslim dari Jawa Timur, para pengagum keteladanan Gusdur, rutin berziarah ke Panjalu. PAKET RELIGI ZIARAH WALI WA 0819 0416 9982
Memanjatkan Doa di Makam Panjalu
rame - rame kekeluargaan naik kapal di Danau Panjalu
foto di depan sepasang Macan Legendaris Penjaga Panjalu
Gerbang Makam Prabu Hariang Kancana
Setelah bertahun-tahun belajar agama di tanah Arab, Borosngora, yang kini telah beragama Islam, berniat kembali ke Panjalu. Untuk membuktikan bahwa pengetahuan agamanya telah mumpuni, sang guru mensyaratkan harus membawa air zam-zam ke dalam keranjang yang berlubang-lubang. Setelah sampai d Panjalu, air zamzam tersebut kemudian ditumpahkan ke lembah bernama Lembah Pasir Jambu. Ajaib, lembah tersebut kemudian bertambah banyak airnya dan terjadilah danau yang kini disebut Situ Lengkong.
Borosngora kemudian menjadi Raja Panjalu menggantikan ayahnya dan menyebarkan agama Islam kepada rakyatnya. Mulai saat itulah kerajan Panjalu berubah dari kerajaan Hindu menjadi kerajaan Islam. Untuk menghormati leluhur Panjalu, maka sampai saat ini warga keturunan Panjalu biasa melaksanakan upacara adat yang disebut Nyangku. Acara ini dilaksanakan setiap Bulan Maulud dengan cara membersihkan benda-benda pusaka yang disimpan di Bumi Alit. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/10/paket-wisata-sejarah-di-jakarta-ii-tour.html
oleh - oleh kolang kaling tidak boleh dilewatkan
Peziarah yang mengunjungi makam serta goa petilasan Syeikh Abdul Muhyi akan meningkat mulai Rabiul Awal hingga Sya’ban. Dari periode itu titik tertinggi biasanya pada Mulud (Rabiul Awal), Rewah (Sya’ban), dan ditambah Syawal.
Lokasi ini terletak di Desa Pamijahan Kecamatan Bantarkalong. Berjarak kurang lebih 65 km dari pusat Kota Tasikmalaya ke arah selatan. Di lokasi ziarah ini terdapat makam Syekh Abdul Muhyi, yakni seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Barat. Di samping itu, terdapat pula makam Sembah Khotib Muwahid, Sembah Kudrot, Sembah Dalem Yudhanegara, dan Sembah Dalem Sacaparana. Menurut penuturan warga sekitar, lokasi ini selalu dipadati pengunjung jika memasuki musim haji. Paling banyak justru pengunjung dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/09/tour-jakarta-iii-wisata-ke-kebun-raya.html
baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/09/tour-jakarta-iii-wisata-ke-kebun-raya.html
menaiki tangga untuk mencapai Makam Pamijahan
Makam Syekh Abdul Muhyi; di sebelah utara Makam Kidul terdapat kompleks makam Syekh Abdul Muhyi. Kompleks ini merupakan objek ziarah utama di seluruh situs Pamijahan. Terletak ditebing sebelah utara Cipamijahan, makam ini seolah berada di atas bukit yang dikelilingi hamparan sawah yang subur. Di sekitar kompleks makam tumbuh pepohonan besar yang memberi kesan rindang dan teduh; suatu kondisi alamiah yang sangat mendukung fungsi kekeramatannya.
Berbeda dengan kompleks makam lain, makam Syekh Abdul Muhyi mendapat perlakuan sangat khusus. Di samping bangunannya sangat megah dari konstruksi beton permanen juga tersedia berbagai fasilitas yang menunjang aktivitas ziarah seperti masjid, kolam dan sarana air bersih serta balai-balai yang dapat digunakan para peziarah melakukan zikir.
Selain Syekh Abdul Muhyi, pada kompleks ini terdapat makam lain, yaitu Raden Subamanggala Wiradadaha IV, yang dikenal sebagai Dalem Pamijahan, yang ditempatkan di sebelah timur makam Syekh Abdul Muhyi ditandai oleh sebuah payung. Ia adalah anak sulung Raden Tumenggung Anggadipa Wiradadaha III, salah seorang Bupati Sukapura selain itu juga terdapat Makam Sembah Khotib Muwahid, Sembah Kudrot, Sembah Dalem Yudanegara, dan Sembah Dalem Sacaparana. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/08/event-launching-mandiri-taspen.html
Makam ini banyak diziarahi oleh kaum muslimin. Masih banyak lagi santrinya yang tersebar hingga pelosok- pelosok kampung di sekitar Jawa Barat untuk menyebarkan agama Islam. Dalam menyebarkan agama Islam Syeikh Abdul Muhyi mengunakan metode Tharekat Nabawiah yaitu dengan akhlak yang luhur disertai tauladan yang baik.
Disamping ahli dalam llmu agama Syeikh Abdul Muhyi juga ahli dalam ilmu kedokteran, ilmu hisab, ilmu pertanian dan juga ahli seni baca AI Qur’an. Maka pada saat itu banyak para wali yang datang ke Pamijaian untuk berdialog masalah agama seperti waliyullah dari Banten Syeikh Maulana Mansyur, putra Sultan Abdul Patah Ageng Tirtayasa keturunan Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunungjati juga Syeikh Ja’far Shodiq yang makamnya di Cibiuk, Limbangan- Garut. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/07/jual-tas-dan-dompet-kulit-di-jogjakarta.html
KHUSUK berdoa
pohon besar sekitar makam konon berusia 300 Tahun lebih
GOA SAFARWADI
Di goa itu terdapat petilasan Syekh Haji Abdul Muhyi, seperti pertapaan, masjid, batu Peci Haji, dan tempat yang dulunya dipercaya sebagai pesantren. Terdapat pula stalaktit (hasil sedimentasi yang mengantung di langit-langit goa) dan stalagmit (sedimentasi yang terbentuk di dasar goa) yang menambah pesona goa tersebut.
Nama Safarwadi berasal dari bahasa Arab, yaitu "safar" (jalan) dan "wadi" (lembah/jurang). Jadi, Safarwadi adalah jalan yang berada di atas jurang, sesuai dengan letaknya di antara dua bukit di pinggir kali. Goa Safarwadi merupakan salah satu tujuan utama peziarah yang berkunjung ke Pamijahan. Panjang lorong goa sekitar 284 meter dan lebar 24,5 meter. Peziarah bisa menyusuri goa dalam waktu dua jam. Salah satu bagian goa yang paling sering dikunjungi adalah hamparan cadas berukuran sekitar 12 meter x 8 meter yang disebut sebagai Lapangan Baitullah. Tempat itu dulu sering dipakai shalat Abdul Muhyi bersama para santrinya. Di samping lapangan cadas itu terdapat sumber air Cikahuripan yang keluar dari sela-sela dinding batu cadas. Mata air itu terus mengalir sepanjang tahun. Oleh masyarakat sekitar, air itu dipopulerkan sebagai air "zamzam" Pamijahan. Air itu dipercaya memiliki berbagai khasiat. baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/06/liputan-ramadhan-di-jogja-liputan.html
Paket Wisata Religi Ziarah Makam Wali Songo Murah DREAMGEDE TOUR TRAVEL. Kami sediakan Paket Wisata Religi Ziarah Makam Wali Songo maupun Jasa Sewa Bus untuk Ziarah ke Makam Wali Songo atau Ziarah ke makam Wali Lima baik dari pulau Jawa, Lampung, Kalimantan maupun Ziarah Kubur Wali Songo berasal dari Semarang dan Yogyakarta.
DREAMGEDE TOUR TRAVEL memberikan harga sewa bus untuk ziarah religi yang terjangkau di kantong jamaah tanpa meninggalkan layanan yang ramah dan nyaman. Pastinya di dukung Crew Bus Pariwisata Ziarah Wali Songo yang sopan dan amanah juga tak lupa dibimbing oleh Ustadz yang memiliki pengalaman dalam membimbing Paket Wisata Religi Wali Songo apabila belum ada.
baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/05/wisata-ke-benteng-vredeburg-jogja.html
baca juga : http://dreamgedejogja.blogspot.com/2018/05/wisata-ke-benteng-vredeburg-jogja.html
Tour Ziarah Wali Songo dikemas dalam Paket Wisata Religi Wali Songo bersama dengan selagi tidak cukup lebih 5 hingga 7 hari atau bergantung berasal dari permohonan jamaah. Selain mengunjungi makam-makam para Wali yang tersedia di tanah Jawa, terhitung dapat singgah ke sebagian wilayah lain yang udah di jadwalkan. Pastinya, harga bakal mengatur bersama layanan yang dapat di dapatkan. INFO PAKET WISATA WA 08190 41 69982
SMS 081 565 04380
WA 08190 41 69982
BBM DC0A 1DEB
0 komentar:
Posting Komentar